APRIL2030: Komitmen Satu Dekade Dukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Sektor industri kerap kali menjadi segmen ekonomi yang dinilai paling berkontribusi besar terhadap kerusakan lingkungan dan kondisi pemanasan global saat ini. Upaya memperoleh profit atau keuntungan yang sebesar-besarnya tidak diiringi dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan. Ada anggapan bahwa kepentingan bisnis dan aspek ekologis tidak dapat berjalan berdampingan. Benarkah demikian?


     sumber foto : canva.com

Bagi APRIL Group, salah satu grup bisnis yang berada di bawah Royal Golden Eagle (RGE), pandangan tersebut tidak berlaku. Perusahaan terkemuka penghasil pulp dan kertas ini justru menempatkan aspek Sustainability (Keberlanjutan) sebagai prioritas utama dalam menjalankan praktik bisnisnya. Hal ini sudah berlangsung sejak awal pendirian pabrik dan hutan tanaman industri di wilayah operasinya, Pangkalan Kerinci (Provinsi Riau), pada tahun 1993. APRIL Group menerapkan manajemen lanskap untuk hutan tanaman industri dan area High Conservation Value (HCV) atau Nilai Konservasi Tinggi dengan Production-Protection Model dimana Sustainability menjadi sasaran utama.


Lebih lanjut, komitmen terhadap aspek Sustainability juga ditunjukkan APRIL Group dengan penetapan Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0 atau Kebijakan Manajemen Hutan Berkelanjutan pada tahun 2015. SFMP 2.0 merupakan kerangka kebijakan yang memandu pelaksanaan praktik-praktik pengelolaan hutan yang memperhatikan aspek keberlanjutan dan dapat dipantau secara rutin melalui Sustainability Dashboard. Selain itu, ada pula Independent Peat Expert Working Group (IPEWG) atau Kelompok Kerja Pakar Gambut Independen yang bertugas memberi rekomendasi dalam pengelolaan lahan gambut yang bertanggung jawab.


Tak berhenti sampai di situ. Pada tahun 2020, perusahaan yang telah berhasil menjual produk hingga ke 70 negara ini juga secara berani memasang target keberlanjutan (Sustainability Targets), selama satu dekade hingga 2030 untuk mendukung pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sustainable DevelopmentGoals/SDGs) dan target nasional untuk penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Komitmen berani ini dikenal dengan APRIL2030. Bertekad untuk memberikan dampak positif pada iklim, alam, dan masyarakat, APRIL2030 terdiri dari 18 target yang merupakan turunan dari empat komitmen besar; iklim positif, lanskap yang berkembang, kemajuan inklusif, dan pertumbuhan yang berkelanjutan.


Melalui APRIL2030, APRIL Group berharap dapat berkontribusi dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, serta penerapan Ekonomi Hijau atau Green Economy dengan mewujudkan nol emisi karbon bersih dari pemanfaatan lahan, berbagai capaian hasil yang terukur di bidang lingkungan, nol kemiskinan ekstrem pada komunitas sekitar wilayah operasional, serta terus melakukan upaya transformasi perusahaan demi mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.


sumber infografis : aprilasia.com


APRIL2030, Komitmen Konkret dengan Target Detail dan Terukur


APRIL Group sadar bahwa bisnisnya memiliki ketergantungan besar terhadap Sumber Daya Alam seperti ketersediaan pohon, air, lahan, dan sumber energi. Dengan demikian, memastikan keberlanjutan sumber daya tersebut penting untuk memastikan keberlangsungan bisnis. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Managing Director REG, Anderson Tanoto, dalam wawancaranya pada media IDN Times bahwa Sustainability is the key for business growth.


Untuk itu, APRIL Group secara serius membangun komitmen konkret keberlanjutan yang bisa diwujudkan secara nyata dalam satu dekade dengan target yang detail dan terukur. Setahun setelah komitmen APRIL2030 diluncurkan, APRIL Group telah membuat kemajuan dan tindakan nyata. Berikut garis besar beberapa pencapaian yang telah dilakukan selama tahun 2021:

sumber infografis : aprilasia.com


Pencapaian APRIL Group untuk Iklim Positif 

  • Telah mewujukan 87% dari target 90% pemenuhan kebutuhan energi pabrik dari sumber-sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan.
  • Telah mengurangi kadar emisi produk sebesar 19% dari target 25%
  • Telah berhasil mengurangi penggunaan bahan bakar fosil hingga 16%
  • Telah menyelesaikan fase pertama proses instalasi proyek solar panel
  • Penyediaan bus elektrik bagi karyawan sebagai transportasi rendah karbon untuk menuju kawasan pabrik

 

Pencapaian APRIL Group untuk Lanskap yang Berkembang 

  • Mendirikan laboratorium penelitian lahan gambut di Eco Camp Restorasi Ekosistem Hijau
  • Kenaikan 5% dari target 50% produksi serat dari perkebunan
  • Memperbaharui perencanaan konservasi untuk APRIL Group dan mitra pemasok

 

Pencapaian APRIL Group untuk Kemajuan Inklusif 

  • Menyelenggarakan pelatihan vokasi untuk 63 pemuda lokal
  • Memberdayakan lebih dari 200 UKM lokal
  • Membantu peningkatan penghasilan 59 dari 79 kelompok tani melalui program pertanian
  • Membantu peningkatan penghasilan 65 dari 97 UKM melalui program ekonomi
  • Menyelenggarakan peningkatan kapasitas kepada 706 tenaga kesehatan dari 243 puskesmas

 

Pencapaian APRIL Group untuk Pertumbuhan Berkelanjutan 

  • Melakukan pemulihan bahan-bahan kimia hingga 96.1% dari target 98%
  • Mengurangi limbah padat yang dibuang ke TPA sebanyak 35% dari target 80%
  • Melampaui target 20% pemanfaatan limbah tekstil hingga 50% untuk memenuhi kebutuhan serat selulosa dalam produksi viskosa


 

APRIL Group membuktikan bahwa kepentingan bisnis dan aspek ekologis bisa berjalan beriringan. Komitmen kuat seperti APRIL2030 adalah kuncinya.


**Informasi tulisan diperoleh dan bersumber dari www.aprilasia.com**

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.